Minggu, 01 Mei 2011

Laporan Kimia Analisis-Titrasi Netralisasi [asam basa]

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Metode titrasi Asam-Basa ini juga digunakan untuk menghitung penetapan kadar suatu larutan asam atau basa, sehingga pada percobaan ini dilakukan metode titrasi asam basa berdasarkan asidimetri dan alkalimetri untuk mengetahui penetapan kadar larutan basa (natrium bikarbonat) dan asam (asam salisilat).
Titrasi Asam-Basa adalah penetapan kadar suatu zat (asam atau basa) berdasarkan atas reaksi Asam-Basa dengan menggunakan indikator asam atau basa.
Titrasi asam basa dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan asidimetri dan alkalimetri. Asidimetri yaitu penetapan kadar larutan basa menggunakan larutan baku asam, sedangkan alkalimetri adalah penetapan suatu asam dengan menggunakan larutan baku basa.
Untuk mencapai titik akhir dari titrasi digunakan indikator yang dapat membri perbedaan warna dalam suasana asam maupun dalam suasana basa.

B.   Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan ini adalah berapa kadar dari natrium bikarbonat dan berapa kadar dari asam salisilat?
C.   Maksud Praktikum
Maksud dari percobaan ini adalah melakukan titrasi asam basa alkalimetri dan asidimetri.
D.   Tujuan Praktikum
Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan kadar natrium bikarbonat dan menentukan kadar asam salisilat.
E.   Manfaat Praktikum
Manfaat dari praktikum analisis anion adalah dapat mengetahui cara menentukan kadar natrium bikarbonat dengan menggunakan metode asidimetri dan mengetahui cara menentukan kadar asam salsilat dengan metode alkalimetri berdasarkan titrasi asam basa. Dan dalam bidang farmasi, bermanfaat dalam menetapkan dosis takaran yang tepat dalam suatu obat.








BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.   Teori Umum
      Titrasi Asam-Basa adalah penetapan kadar suatu zat (asam atau basa) berdasarkan atas reaksi Asam-Basa (Anonim, 2011).
      Ada empat macam perhitungan jika suatu asam dititrasi dengan basa (Petrucci, 1992) :
1.    Titik awal, sebelum menambahkan basa
2.    Daerah antara, Larutan kelebihan asam dan garamnya
3.    Titik ekivalensi, larutan mengandung kelebihan garam dan basa. Masih kembali ke warna awal larutan.
4.    Titik akhir ekivalen, titik dimana telah terjadi perubahan warna dan tidak kembali ke warna semula
Menjelang akhir abad ke 19 definisi asam basa dinyatakan dalam teori pengionan Arhenius adalah zat yang melarutkan ke dalam ai untuk memberi ion-ion H+, dan basa Arhenius adalah zat yang melarut dallam air untuk memberikan ion-ion OH-.Asam Bronsted Lowry adalah donor proton dan basa Bronsted Lowry adalah penerima proton, dengan definisi ini, beraneka ragam sifat-sifat asam dan reaksi kimia dan saling dihubungkan, termasuk reaksi-reaksi ion yang termasuk berlangsung dalam pelarut-pelarut selain air maupun tanpa pelarut sama sekali. (Keenan :1990)
      Indikator adalah suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam dan basa serta digunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan asam atau basa. Beberapa contoh indikator (Svehla, 1990):
Nama indikator
Rentang pH
Warna asam
Warna basa
Kuning metal
2,9 – 4,0
Merah
Kuning
Biru bromtimol
3,0 – 4,6
Kuning
Biru
Jingga metal
3,2 – 4,4
Merah muda
Kuning
Hijau bromkresol
4,0 – 5,4
Kuning
Biru
Metil merah
4,2 – 6,2
Merah
Kuning
Ungu bromkresol
5,2 – 6,8
Kuning
Ungu
Bromtimol biru
6,0 – 7,6
Kuning
Biru
Fenol merah
6,8 – 8,2
Kuning
Merah
Merah kresol
7,2 – 8,8
Kuning
Merah
Biru tiomol
8,0 – 9,2
Kuning
Biru
Fenolfltalein
8,0 – 10,0
Tak berwarna
Merah
Timolflatein
8,6 – 10,0
Tak berwarna
Biru


B.   Uraian Bahan
1.    Aquades (Dirjen POM, FI III, 1979: 96)
a.    Nama resmi              : AQUA DESTILLATA
b.    Nama lain                 : Air suling
c.    RM/BM                      : H2O / 18,02
d.    Pemerian                  : cairan jernih, tidak berbau, dan tidak berasa
e.    Penyimpanan          : dalam wadah tertutup baik
f.     Kegunaan                : sebagai pereaksi
2.    Alkohol (Dirjen POM, FI III, 1979 :65)
a.    Nama Resmi            : AETHANOLUM
b.    Nama lain                 : Alkohol,etanol
c.    RM/BM                      : C2H6O / 46
d.    Pemerian                  : cairan tidak berwarna, jernih dan mudah menguap, mudah bergerak hawa panas, bau khas, mudah terbakar dengan nyala biru
e.    Kelarutan                  : sangat mudah larut dalam aquades, dalam kloroform dan dalam eter
f.     Penyimpanan          : dalam wadah tertutup rapat
g.    Kegunaa                   : sebagai pereaksi
3.    Asam klorida (Dirjen POM, FI III, 1979 :53)
a.    Nama Resmi            : ACIDUM HYDROCHLORIDUM